Setiap hari selepas pulang kerja aku menulis sepucuk surat untukmu berisinya sejuta cerita, sejuta kerinduan
serta sejuta khayalan yang ingin ku bagi denganmu yang jauh nun sana, setiap hari itu pula surat
aku poskan dan anehnya setiap hari pula surat
kembali kerumahku. Tertulis “Surat
ditolak”.
Kadang ku berpikir dan menaruh curiga bahwa kau tidak ingin
bersamaku kembali, meninggalkan ku dan kau pergi dengan yang lain. Tapi segera
pikiran itu ku tepis jauh-jauh, ini semua karena rinduku, cintaku padamu begitu
dalam sedalam lautan terdalam dan menggunung tinggi setinggi gunung yang paling
tinggi dan sulit didaki, tapi setiap kali itu pula surat kembali kerumahku.
Masih tetap sama “Surat
ditolak”.
Tapi aku tak pernah putus asa setiap hari ku kirim dan ku
kirim lagi surat kepadamu duhai kekasih pujaan
hati, sampai suatu hari, kutemukan sehelai kertas beserta surat yang tadi pagi kuposkan kembali
terselip dibawah pintu.
Kertas putih digoresi tinta merah, kubaca perlahan….
“Bubuhi perangko secukupnya jika ingin mengirim surat, tertanda Pak Pos”
Salam Sule
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih atas Kunjungan dan Komentarnya.